Minggu, 10 April 2016

Gaya Hidup

A.   Contoh Kasus GAYA HIDUP
Valen berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai sopir angkot sedangkan ibunya menjual nasi gemuk. Valen anak pertama dari tiga besaudara, adiknya perempuan duduk di kelas empat SD, sedangkan adik bungsu laki-laki baru berusia empat tahun. Setiap pagi Valen bangun jam dua pagi untuk membantu ibunya menyiapan jualan nasi gemuk, rasa kantuk sering menyelimuti diri Valen tetapi Valen berusaha untuk melawannya. Demi menyambung hidupnya Valen tidak mengenal lelah apalagi mengeluh.
Waktu sudah menunjukan pukul enam, Valen harus bersiap-siap untuk sekolah. Semua jualan nasi gemuk ibunya sudah siap di depan rumah, tinggal ibu yang menunggu pembeli. Setiap hari Valen berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Jarak sekolahnya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Valen anak yang rajin, hal ini terbukti di kelas X IPA 2 untuk semester pertama Valen masuk rengking emapat. Ia berencana ingin masuk tiga besar di semester dua supaya bisa mendapatkan beasiswa. Sepulang sekolah, Valen langsung pulang ke rumah. Rasa lapar tidak bisa di sembunyikannya, sehabis mencuci tangan Valen menyantap masakan ibunya. Setelah menyantap makanan Valen istirahat di kursi sambil mengulang materi yang baru dipelajari dan mengerjakan PR. Badannya capek sehingga perlu istirahat, Valen tidur siang sampai jam lima sore.
Walaupun tampilan Valen sangat sederhana, ketika di kelas Valen sangat akrab dengan teman-teman sekelasnya, banyak teman-teman yang di bantu untuk belajar. Pada minggu pertama bulan Januari, Wali Kelas Pak Doni akan mengubah denah tempat duduk. Kebetulan Pak Doni memasang denah kelas duduk berdua dengan Vivi. Singkat cerita tentang Vivi; Vivi anak seorang pengusaha beras, segala kebutuhannya selalu terpenuhi dengan mudah. Setiap pergantian pelajaran Vivi selalu berkaca, menyisir rambut ataupun bedakan. Pak Doni memasang denah kelas Valen dengan Vivi supaya bisa membantu Vivi,. Karena Vivi di semester satu nilainya kurang memuaskan.
Satu minggu berjalan nampaknya Vivi tidak bisa mengubah kebiasaannya. Bahkan Vivi sering mengoda Valen untuk berdandan. Valen sering membantu membuat tugasnya Vivi, sebagai imbalannya Vivi mentraktir Valen makan sepulang sekolah. Tak jarang Valen di ajak Vivi jalan dengan di antar sopirnya pergi ke mall, makan ataupun berbelanja.  Lama-kelamaan Valen mengikuti kehidupan Vivi yang glamor dan konsumtif. Tanpa disadari Valen menggunakan uang sekolah untuk belanja di mall membeli HP, baju yang tren zaman sekarang.
Akhir-akhir ini orangtua Valen terutama ibunya melihat Valen berubah terutama dalam penampilan dan cara berpakaian, tak jarang Valen mudah tersinggung hal ini terlihat saat Valen membantu ibunya masak nasi gemuk, pulang sekolah selalu sore, mandi sering lama, apalagi dandan di kaca dan jarang makan di rumah . Setelah mandi Valen langsung tidur. Ibu pernah bertanya kepada Valen, namun Valen selalu mempunyai jawaban yang menyakinkan. Ibunya hanya bisa tersenyum dan berharap Valen baik-baik saja dalam hati ibunya menyadari kalau anaknya sekarang sudah menginjak remaja.
Pada saat pembagian rapot semester, orangtua Valen tidak boleh mengambil rapot karena uang SPP belum dibayar selama  bulan. Betapa kagetnya kedua orangtua mendengar berita dari wali kelasnya Pak Doni. Padahal orangtuanya selalu memberikan uang SPP setiap bulan. Dengan hati yang jengkel terhadap Valen akhirnya pulang untuk mencari pinjaman, untung ada orang yang bisa menerima keadaan keluarga Valen, akhirnya kedua orangtua Valen meminjam uang ke Pak Udin tetangga sebelah rumah.  Orangtua Valen kembali ke sekolah, dan kali ini orangtua Valen sangat terkejut karena nilainya Valen turun ke rangking tigapuluh. Harapan untuk mendapatkan beasiswa sirna sudah. Ketika orangtua tiba di rumah, langsung memangil Valen, dengan rasa takut, bersalah dan menyesal Valen minta maaf ke orangtuanya, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

1.      Faktor apa yang menyebabkan Valen berubah?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2.      Solusi apa yang dapat kalian berikan, supaya Valen menjadi dirinya sendiri?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3.    Apakah kalian pernah mengalami seperti Valen?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

4.         Apakah menurutmu gaya hidup sangat penting dalam hidup?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

5.    Hikmah apa yang dapat kalian petik dari kasus Valen di atas?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

B.     Sekilas Informasi

1.             Pengertian gaya hidup
Pengertian "gaya hidup" menurut KBBI adalah: pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat. Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, perilaku di depan umum, dan upaya membedakan statusnya dari orang lain melalui lambang-lambang sosial. Gaya hidup (style of life) dapat diartikan juga sebagai segala sesuatu yang memiliki karakteristik, kekhususan, dan tata cara dalam kehidupan suatu masyarakat tertentu.
Gaya hidup adalah cara yang unik dari setiap orang dalam berjuang mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan orang itu dalam kehidupan. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Karena memang melalui gaya hidup lah seseorang bisa dengan tanpa sadar memperlihatkan kepada khalayak siapa diri mereka sebenarnya. 
2.             Bentuk-bentuk gaya hidup manusia:
a.    Menjadikan “satus” sebagai sesuatu yang penting, maksudnya status seseorang atau keberadaan yang melekat di dalam dirinya itu di tandai dengan penampilan dan segala yang dipakainya. Contohnya : mobil, telepon seluler, peralatan rumah tangga yang mewah dll.
b.     “Bercengkraman di tempat-tempat tertentu”maksudnya bercengkraman untuk melepaskan segala kepenatan kerja di suatu tempat yang dianggapnya paling nyaman. Contohnya: seperti kafe dianggap sebagai suatu produk dijadikan ciri khas gaya hidup modern.
c.    Cara hidup instan,maksudnya gaya hidup yang ingin serba cepat, praktis, dan efektif. Contoh: makanan fastfood, McDonal, KFC.
d.   Gaya hidup dengan teknologi komunikasi. Maksudnya, kemampuan alat-alat teknologi informasi yang membuat orang/dunia berada di genggaman tangan, sehingga menjadi sangat mudah dikonek/dihubungi. Contoh perkembangan alat CIP, internet.
e.    Gaya hidup yang mengikuti mode orang barat adalah " Berpakaian ". Karena, sebagian remaja Indonesia khususnya, dalam berpakaian selalu mengkuti mode yang berlaku.
f.     Gaya hidup remaja yang mengkonsumsi minum - minuman keras, narkoba, dan barang haram sejenis lainnya. Contohnya estasy, ganja, wisky dll
g.    Kebiasaan merokok di kalangan anak muda di usia dini. Banyak anak muda yang berawal dari ikut -  ikutan teman dan di bilang “ jika tidak merokok maka tidak gaul”. Bagi remaja merokok adalah sesuatu yang biasa di berbagai kalangan baik itu muda-mudi maupun orang yang sudah berumur pun tidak luput dari batang tembakau ini.
h.    Gaya hidup remaja yang “SHOPING MALL”  sebagai bentuk perilaku konsumtif pada remajaan di perkotaan. Pada umumnya yang sering melakukan shoping mall ini dari kalangan anak SMA berusia sekitar 15 – 18 tahun.


C.    TERSENGAT  INSPIRASI
Percakapan Dua Ekor Kuda

Ada dua ekor kuda bersaudara. Pada suatu saat, si adik berkeluh kesah kepada kakaknya. “tidak adil,” katanya. “kakak dan saya harus bekerja keras setiap hari. Siang atau malam, panas atau hujan, tidak ada bedanya. Seharian kita harus memikul beban berat untuk majikan kita, sementara babi di sana itu sepanjang hari hanya tiduran atau berkeliaran di kandangnya yang teduh dan sejuk. Anehnya, meski kita bekerja keras, majikan kita hanya memberi kita makanan seadanya, sedangkan babi itu gemuk, smentara kita kurus kering, kurang gizi.”
Jangan menilai suatu hal dari apa yang tampak saja,” jawab si kakak kuda. “Cara hidup babi itu akan menentukan nasibnya. Sekarang ini ia diberi banyak makanan enak-enak. Tetapi suatu saat nanti, bila babi itu sudah gemuk, majikan kita akan menyembelihnya untuk jamuan pesta ria, sedangkan nasib kita lain.

kisah inspirasi diatas, pesan yang dapat kita ambil adalah Jangan cepat-cepat iri pada nasib baik orang lain sebelum menyelidiki asal dan tujuannya. 

SUMBER:
Gustap Elias dan Lucia S Handayani. 2014.  Bimbingan dan Konseling berbasis 5E. Yogyakarta, Kanisius

Angket Penilaian Sikap

NO
PERNYATAAN
YA
TDK
1
Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu kegiatan


2
Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa


3
Menjalankan ibadah tepat waktu.


4
Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.


5
Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri


6
Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.


7
Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan usaha.


8
Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat


9
Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa


10
Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia.


11
Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.


12
Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan


13
Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)


14
Mengungkapkan perasaan apa adanya


15
Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan


16
Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya


17
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki


18
Tidak memutar balikkan fakta demi kepentingan diri sendiri


19
 Datang tepat waktu


20
Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah


21
Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai  dengan waktu yang ditentukan


22
Taat terhadap kegiatan belajar di sekolah


23
Taat terhadap norma – norma yang berlaku


24
Taat  dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran


25
Bertanggung jawab terhadap apa yang diucapkan dan dilakukan


26
Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan


27
Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat


28
Mengembalikan barang yang dipinjam


29
Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan


30
Tidak menyalahkan orang lain utk  kesalahan tindakan kita sendiri


31
Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta


32
Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat


33
Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya


34
Dapat menerima kekurangan orang lain


35
Dapat mememaafkan kesalahan orang lain


36
Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan


37
Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain


38
Kesediaan untuk belajar dari  (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain lebih baik


39
Terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru


40
Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah


41
Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan


42
Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan


43
Aktif dalam kerja kelompok


44
Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok


45
Tidak mendahulukan kepentingan pribadi


46
Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain


47
Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama


48
Bersedia membantu orang lain dengan senang hati


49
Membatu orang lain atas dasar diri sendiri


50
Selalu mendukung niat baik orang lain untuk mencapai suatu tujuan


51
Tidak mengungkit-ngungkit apa yng sudah dia perbuat untuk kepentingan bersama


1
Tidak meludah di sembarang tempat.


53
Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat


54
Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain


55
Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)


56
Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain


57
Memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan


58
Menghargai guru yang sedang mengajar di kelas maupun sedang berada di luar kelas


59
Menghormati orang yang lebih tua.


60
Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.


61
Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.


62
Mampu membuat keputusan dengan cepat


63
Tidak mudah putus asa


64
Tidak canggung dalam bertindak


65
Berani presentasi di depan kelas


66
Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan