Rabu, 08 Desember 2010

Berpacaran

PACARAN

1.      Pengertian Pacaran 

Di zaman era globalisasi ini, berpacaran bukanlah hal yang asing lagi bagi pria dan wanita, bahkan bagi ank-anak dibawa umur. Berpacaran telah banyak memakan korban dan kaum perempuanlah yang menjadi korban terbanyak ketimbang laki-laki, baik anak remaja, pemuda dan, maupun bagi orang dewasa.
Berpacaran adalah tempat dimana pria dan wanita saling belajar untuk mengenal, memahami, dan saling menerima keberadaan orang lain yang dalam hal ini akan menjadi pasangan hidupnya. Namun diakhir-akhir  ini ini, berpacaran, yang sebenarya merupakan tempat dimana pria dan wanita saling belajar untuk mengenal, memahami, dan saling menerima, kini telah beruba menjadi tempat untuk kepuasan gender.
Beberap orang mendefenisikan berpacaran adalah suatu kegiatan yang indah namun tidak ada artinya. Ada pula yang mendefinisakan sebagai tempat untuk  berhura-hura. Dan ada juga yang mendefinisikannya segai tempat untuk siling mengungkapkan isi hati.
Banyak remaja  maupun orang dewasa yang salah memahami arti dan tujuan dari pacaran itu sendiri. Sehingga acara cium-ciuman, peluk-pelukan, tidur bersama, bagi remaja, pemuda dan orang dewasa dalam berpacaran, tidak diherankan lagi.
Hal ini dianggap sebagai bukti bahwa mereka saling mengasihi, tanpa mereka sadari bahwa hal itu tidak wajar dimasa berpacaran.,,. Lalu dengan cara yang bagaimana kita mewujudkan kasih sayang dalam berpacaran? pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sangat berarti yang perlu dipahami dengan benar dan jelas. Sebagai bukti bahwa kita sayang atau cinta terhadap pacar kita adalah bagaimana kita bisa memberikan perhatian, pengertian, dan mau menerima dia apa adanya.
Sayang bukan berarti peluk, sayang buakan berarti cium dan sayang juga bukan berarti harus tidur bersama. Adalah suatu kesalahan yang besar, bagi mereka yang menunjukan kasih sayangnya kepada pacarnya dengan ciuman, pelukan, dan atau tidur bersama, karena yang sesunggauhnya itu semua adalah hanya untuk kepuasan gender. Pacaran ada batasnya, pacaran berbeda dengan tunangan, pacaran juga berbeda dengan pernikahan. Jadikalah orang yang kau cium, kau peluk, dan atau tidur bersama itu menjadi orang yang pertama dan yang terakhir. Oleh sebab itu hal tersebut baru bisa dilakukan ketika sudah masuk dalam pertunangan atau pernikahan, sebagai wujud kasih sayang dan untuk menjalin hubungan yang harmonis didalam keluarga.

2.      berbagai persoalan yang terjadi dalam berpacaraan

a.      Gonta ganti pacar
Penulis mengakui bahwa tidak salah jika seorang Perempuan dan atau laki-laki selalu gonta-ganti pacar, karena “Masa pacaran adalah masa bebas bertanggung jawab”. Dalam hal ini adalah bebas untuk gonta-ganti pasangan dan bertanggung jawab atas pilihannya. Karena masa pacaran merupakan masa seleksi.
Setiap orang mulai menyeleksi dan menentukan siapa yang cocok untuk dijadikan pasangan hidupnya. Orang yang selalu gonta-ganti pacar adalah orang yang kreatif, karena ia selalu ingin mencari tahu yang baru. gonta ganti pacar tidak salah, tetapi akan menjadi suatu kesalahan besar apabila ia tidak bisa gonta-ganti pacar. gonta-ganti pacar bukan berarti tidak mencintai atau tidak sayang, tetapi apakah dia nyaman atau tidak? Jika ia nyaman adalah baik untuk dipertahankan, tetapi jika tidak, maka ia harus menyeleksi lagi, atau mempertimbangkannya lagi. sebab jika ia tidak menyeleksi lalu ia terlanjur untuk memaksakan hatinya untuk mencintai orang yang sebenarnya tidak mencintai dirinya, maka sama halnya dengan ia merencanakan suatu kegagalan dikemudian hari ketika berkeluarga.

b.       Menghadapi orang yang terlanjur dicintai
Banyak orang yang menyesal ketika mencintai seseorang, yang menurutnya cocok untuk dijadikan pasangannya, tetapi dikemudian hari ternyata orang yang dicintai, berbeda dengan apa yang dia harapkan. kalau sudah seperti ini, langkah apa yang harus dilakukan?. Dalam menghadapi kasus seperti ini, sangat tidak dianjurkan untuk menghindar tapi yang harus dilakukan adalah bagaimana kita menghadapinya. Lalu bagai mana cara yang harus dilakukan?

Berikut ini akan dianjurkan bagaimana caranya dalam menghadapi hal tersebut. 

·          Berusaha Untuk Menyesuaikan (menikmati).
Cara ini hanya dapat dilakukan apa bila “korban” tidak bisa menghilangkan rasa cintanya pada yang telah menyakiti hatinya. Kasih sayang akan muncul dengan sendiri didalam diri mereka jika kita menikmati dengan kesabaran terhadap apa yang telah diperbuat pada diri kita. Cara ini harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan menjaga batas, sebab kesabaran yang berlebihan, akan membuat mereka merasa bahwa kita bergantung pada mereka dan membuat mereka semakin sombong.

·          Mencoba untuk sedikit Cuek (bukan meninggalkan) 
 Cara ini dilakukan apa bila “korban” dicuekin.Karena yang sebenarnya orang yang seperti itu membohongi dirinya sendiri. Dia sebenarnya juga sayang kepada “korban” yang ia sakiti. Dengan sedikit cuek, maka dia akan sadar, dan merasa bahwa dirinya telah ditinggalkan. Sikorban tidak bisa terlalu berani melakukan cara ini, jika sikorban masi mencintai dia yang telah menyakitinya, sebab besar kemungkinan akan menyebabkan hubungan semakin suram.

·         Berusaha Untuk Tidak Menantang
 Cara ini dapat dipakai oleh “korban” disegalah situasi. Cara ini bukan hanya dilakukan dikalah orang yang dicintai mulai marah, tetapi juga dilakukan disaat orang yang dicintai dalam keadaan tenang. Setiap orang yang dalam keadaan emosi , ia tidak terkontrol oleh apa yang akan ia lakukan, oleh sebab itu dianjurkan untuk tidak mengeluarkan kata-kata ataupun melakukan gerakan tubuh yang menyebabkan emosi semakin parah.

c.       Menghadapi Orang Tua yang tidak Merestui Hubungan Cinta
 Jarang sekali ada orang tua yang mengakui pilihan anaknya, sehingga, para orang tua sering tidak setuju dengan pilihan anaknya. Bahkan adapula orang tua yang menjodoh-jodohkan anaknya kepada orang yang menurut orang tua itu baik tanpa memikirkan efeknya. Kasus yang seperti ini, adalah kasus yang suda tidak asing lagi.
Banyak pemuda dan remaja, mengaku stres dengan perlakuan orang tua yang sering memaksakan kehendak. sehingga ada yang lari dari rumah, kawin lari, tidak mau makan, kurung diri didalam kamar, dan bahkan ada yang bunuh diri.
Berbagai kasus diatas, sebagai anak muda dan remaja, harus mendapat perhatian yang penuh dari orang tua, masyarakat dan bahkan pemerintah. Sebagai anak, tidak salah untuk mendengar kata orang tua serta melakukannya, tetapi adalah sesuatu kesalahan yang besar jika seorang anak tidak mendengarkan kata-kata orang tua, apalagi memberontak. Tidak salah pula orang tua mendengarkan dan mengabulkan permintaan anaknya. dengan sikap yang demokratis seperti ini, diharapkan anak dan orang tua tidak bersikap angku, karena keangkuhan itu membuat hubungan orang tua dan anak menjadi rusak.
Jika pilihan anak tidak disetujui orang tua, anak tidak bisa memaksakan keinginannya untuk disetujui oleh orang tua. begitu juga dengan orang tua. Orang tua tidak bisa memaksakan kemauannya kepada anaknya. Sang anak harus berdiskusi dulu dengan orang tua, mengapa orang tua tidak setuju. Sebab mungkin saja, orang tua punya pengalaman pahit dengan orang tua dari orang yang dicintai, atau mungkin saja karena masih ada hubungan saudara, dan atau mungkin saja orang tua tidak suka dengan orang tua dari yang dicintai. Kalau memang hal tersebut diatas benar, anak seharusnya mempertimbangkan kembali, sebab keharmonisan sangat tidak menjanjikan jika orang yang dicintai, ternyata tidak disukai oleh orang tua. jangan paksakan jika tidak rela kehilangan orang tua, tetapi tidaklah salah untuk terus mencintainya dan berusaha untuk tidak membuat orang tua sakit hati. Ajaklah orang yang dicintai untuk menunjukan pada orang tua mu bahwa orang tua mu dicintai oleh orang yang kamu cintai. Maka besar kemungkinan orang tua mu akan berubah karena budi baik itu.

d.      Menghadapi Orang yang Ingin Memutuskan hubungan Cinta
Kasus ini merupakan dinamika dan warna-warni dalam memasuki dunia cinta.  Kekecewaan sudah pasti terjadi, tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa dengan kejadian yang seperti ini sebenarnya orang yang dicintai ini mengurangi beban orang yang mencintainya. Karena dengan begini, pertanyaan yang sering muncul didalam hati telah terungkap. berusahalah untuk menerima kenyataan ini dan menikmatinya.
Belajarlah untuk tidak memaksakan orang yang dicintai yang telah memutuskan hubungan cinta untuk melanjutkanya lagi. karena cinta tak mungkin berjalan mulus jika ada luka yang membekas, tetapi tidaklah salah untuk bertanya mengapa hal ini harus terjadi, dan kalau masi bisa diperbaiki, adalah sesuatu yang sangat baik untuk dibina lagi dan melanjutkan hubungan yang sebelumnya sempat rusak.

e.       Bagaimana memilih orang yang patut kita Cintai
Mungkin ini bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan, bagai mana cara kita dapat memilih siapa yang cocok untuk dicintai dan dijadikan sebagai pasangan hidup.
Sering dalam pacaran seorang cowo dan atau seorang cewe berkata ‘aku tidak bisa berbuat apa-apa, jika kau tak ada disisiku. Aku menjadi lemah karena selalu mengingatmu’. Dengan pernyataan ini, penulis tegaskan bahwa ini bukan orang yang baik untuk dipilih. Orang semacam ini kelak akan menyiksa kita karena ia akan menjadi orang  yang manja dan ingin dimanjakan. Pilihlah dia yang ketika lama berpisah, dia akan berkata “aku menjadi sangat semangat dalam bekerja jika aku teringat dirimu”, “aku ingin menjadi orang yang terbaik dan membuktikan pada orang tuamu bahwa aku layak untukmu”. Pengorbanan yang seperti inilah yang patut kita pilih. tepai lebih banyak  berhati-hati sebab terlalu banyak pendusta dalam berpacaran terutama seorang cowo. Sebab seorang cowo cenderung berkata bohong daripada harus jujur.
Tips selanjutnya, tanyakanlah pada orang yang kamu cintai itu “jika seandainya diriku bermasalah dengan orang tuamu, apa yang akan kamu lakukan?, dan siapan yang akan kamu dukung?”  jika dia memilih untuk mendukung orangtuanya, ini berat untuk diterima. Penulis sangat tidak sarankan untuk menerima orang yang seperti ini. Tetapi bukan berarti bahwa penulis mengajak anda untuk membenci orang tuamu. Tetapi yang terpenting adalah dalam pasangan itu haruslah saling mendukung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar