seorang pembohong akan selalu berbohong untuk menutupi kebohongan
Jadilah Dirimu sebagai Panutan dan inspirasi bagi orang yang lelah dan letih
Rabu, 17 November 2010
Selasa, 16 November 2010
MEDIA LAYANAN BIMBUNGAN
MEDIA LAYANAN BIMBUNGAN
YANG BERSUMBER DARI LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT
Pada perkuliahan Media BK yanglalu kita suda membahas mengenai macam-macam media untuk membantu memberikan layanan bimbingan dan Konseling. akantetapi masi banyak orang beranggapan bahwa media layanan bimbingan selalu terkait dengan teknologi tinggi, elektronika, digital dan biaya mahal, contohnya yang kita kenal sebagai media layanan bimbingan adalah media cetak, transparasi, audio, slide suara, video, multimedia enteraktif, E-learning. namun sesungguhnya hal tersebut merupakan pemikiran yang sempit dalam memaknai arti dari sebua media layanan bimbingan. Media layanan bimbingan terdiri dari berbagai macam jenis, dari medialayanan bimbingan yang sederhana dan murah hingga pada media layanan bimbingan yang canggi dan mahal. dari muli rakitan pabrikan hingga buatan tangan para buru BK itu sendiri. bahkan ada pula yang telah disediakan oleh alam dilingkungan disekitar kita yang dapat langsung digunakan sebagai media layanan bimbingan. atas dasar pemahaman tersebut diatas, maka diharapkan tidak ada lagi argument yang muncul dikalangan para guru BK untuk tidak dapat menggunakan alat peraga oleh karena biaya mahal. begitu banyaknya lingkungan disekitar kita yang dapat digunakan sebgai media alat peraga tanpa perlu biaya yang mahal. beberapa benda dilingkungan sekitar kita dapat dimanfaatkan sebagai sumber bimbingan, baik yang dimanfaatkan secara langsung (by utility resources) ataupun yang dirancang terlebih dahulu (by design resources) dan dapat pula dengan cara rekayasa media.
I. pengertian lingkungan sebagai sumber bimbingan.
Dalam kamus umum besar bahasa Indinesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lain, yitu sekalian yang terlingkung disuatu daerah. dalam kamus Bahasa Inggris, peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada disekitar atau sekeliling. dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (mahkluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. lingkungan yang beraa disekitar siswa-siswa, kita merupaka salah satu sumber bimbingan yang dapat diobtimalkan untuk pencapayan prses dan hasil pendidikan yang berkualitas. jumlah sumber bimbingan yang tersedia dilingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepntingan pendidikan. sumber bimbingan lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan siswa selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab siswa dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomonikasi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan bimbingan dimungkinkan akan lebih menarik bagi siswa sebab lingkungan menyediakan sumberbimbingan yang sangat beragam dan banyak pilihan. Melakukan bimbingan sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat dan sumber daya manusia dimasa mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfat yang dapat dirai dari lingkungan sebagai sumberbimbingan dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian adannya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru BK untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber bimbingan.
Jika pada saat bimbingan dikelas, siswa diperkenalkan oleh guru BK mengenai Narkoba denganmengajak siswa mengunjungi panti rahabilitas NARKOBA. siswa akan dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. dalam pemanfaatan lingkungan tersebut, guru BK dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan didalam ruangan kelas ke alam terbuka, dalam hal ini lingkungan. namun jika guru BK menceritakan kisa tersebut didalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi didalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru BK mengajak siswa untuk memanfaatkan lingkungan. artinya bimbingan tidak hanya terjadi didalam ruangan kelas, namun juga diluar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber bimbingan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial budaya, perkembangan emosional, serta intelektual. siswa-siswa bimbingan melalui interaksung dengan benda-benda atau ide-ide.
II. Keuntungan Memanfaatkan Media Lingkungan
Memanfaatkan lungkungan sebagai media layanan bimbingan memilki banyak keuntungan. beberapa keuntungan tersebut anatara lain:
menghemat biaya, karena memanfatkan benda-benda yang telah ada dilngkungan.
memberikan pengelaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit tidak verbalistik.
karena benda-benda tesebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, hal ini juga sesuai dengan konsep layanan bimbingan konstekstual (contextual gudence)
layanan bimbingan lebih aplikatif, materi bimbingan yang diperoleh siswa melalui media lungkungan, kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupan sehari-hari.
media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara ilmiah.
lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa dibandingkan dengan media yang dikemas (didesain)
denga memahami berbagai keuntungan tersebut, seharusnya kita dapat tergugah untuk memanfaatkan semaksimal mungkin lingkungan disekitar kita untuk menunjang kegiatan layanan bimbingan kita. lingkungan kita menyimpan berbagai jenis sumber dan media bimbingan yang hampir tak terbatas. kita tinggal memilihnya berdasarkan prinsip-prinsip atau kriteria pemilihan media dan penyesuaiannya dengan tujuan , karakteristik siswa dan topik layanan bimbingan yang akan kita berikan.
III. prinsip-prinsip Rekayasa Media layanan Bimbingan.
Media-media yang terdapat dilingkungan sekitar, ada yang berupa benda-benda atau peristiwa yang langsung dapat kita pergunakan sebagai sumberbimbingan. selain itu, ada pula benda-benda tertentu yang harus kita buat terlebih dahulu sebelum dapat kita pergunakan dalam layanan bimbingan. Media yang perlu kita buat itu biasanya berupa alat peraga sedarhana dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat dilingkungan kita. jika kita harus membuat media bimbingan semacam itu, maka ada beberapa prinsip pembuatan yang perlu kita perhatikan, yaitu;
media yang dibuata harus sesuai dengan tujuan dan fungsi penggunanya
dapat memantu memberikan pemahaman terhadap suatu konsep tertentu, tertutama konsep yang abstrak.
dapat endorong kreativitas siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri)
media yang dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan, tidak mnegandung unsur yang membahayakan siswa
usahakan memenuhi unsur kebenaran substansial dan kemenarikan
media bimbingan hendaknya mudah dipergunakan baik oleh guru BK maupun siswa
bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat hendaknya dipilih agar mudah diperoleh dilingkungan sekitar dengan biaya yang relatif murah.
jenis media yang dibuat harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan sasaran didik.
Rabu, 10 November 2010
mengenal desa Ku Desa Todahe
MENGENAL DESA TODAHE
A. Asal Mula Nama Desa Todahe
Desa Todahe adalah sebuah desa kecil yang pemandangannya sangat indah. Dihiasi gunung bukit dan pantai
yang indah permai. Desa yang berada dikecamatan Sahu, kabupaten Halmahera Barat, propinsi Maluku Utara iniawalnya disebut Desa Dere yang berarti tanjung. Di sebut Dere karena desa ini terletek di Dere (tanjung). Desa Todahe yang awalnya disebut Dere ini, adalah merupakan pusat saling membunuh. Pembunuhan terjadi karena adanya persaingan ilmu hitam. Mereka berperang dengan mengandalkan ilmu hitam atau yang disebut kekuatan gaib. Selain itu, pembunuhan terjadi juga karena adanya cemburu sosial dari penduduk setempat terhadap orang - orang yang datang didesa itu (pendatang) dan karena adanya perebutan salah satu pantai dari dua pantai yang ada di desa Todahe, serta adanya perebutan kekuasaan. Desa Todahe adalah sebuah desa kecil yang diapit oleh dua buah pantai yang sangat indah, yang masing-masing adalah disebelah selatan namanya Widar (keladi) dan disebelah utara namanya Dudadus (tempat perteduhan). Dipantai inilah selalu terjadi peperangan atau pembunuhan, karena dipantai itu sangat teduh tidak perna terjadi gelombang pasang, dan terlindung dari panasnya sinar mata hari, sehingga setiap musim ombak banyak kapal yang masuk dipantai itu untuk berteduh. Dan disaat itulah para penduduk setempet malai melakukan pembunuhan. Para penumpangnya dibunuh sedangkan kapalnya ditenggelamkan. Sekalipun dipantai itu selalu terjadi tragedih penumpahan darah, tidak ada suara tangis atau kesedihan karena banyak saudara,anak dan orang tua mereka yang korban, tetapi malahan tempat itu justru menjadi pusat keramayan.
Saling membunuh bagi orang Todahe, merupakan hal yang biasa-biasa saja. Tidak ada Undang-Undang yang dapat mengatur tentang kesemuanya itu. Setiap kali mereka berhasil penggalkan kepala lawan atau memotong kepala lawan, mereka selalu teriak dengan keras Toni dahe (aku berhasil penggalkan kepala musuh). Istilah tonih dahe terusberkembang dan pada akhirnya pantai itu diistilahkan toni-dahe (aku dapt). Dan akhirnya desa yang awalnya disebut Dere, dijuluki dengan istila “toni-dahe”, dan kemudian sesuai dengan kesepakatan penduduk setempat, nama desa harus beruba menjadi desa sesuai julukan banyak orang, yaitu Toni-dahe dan kemudian menjadi Todahe. Alasan yang mendukung tentang mengapa desa itu disebut Todahe, juga karena didesa itu ada sebua pantai yang indah (dada’dus) dan menjadi perebutan banyak orang pada saat itu, termasuk para penguasa. Dan ada satu orang kapitan yang namanya kapitan Dahe dialah yang dianggap terkemuka menemukan pantai itu, menyampaikan pesan kepada penduduk setempat dalam bahasa Ternate “ngohi todahe” (aku yang dapat). Dari nama kapitan itu (Dahe) dengan ucapannya ngohi todahe, maka desa yang awalnya bernama Dere, kini berubah menjadi Todahe (aku dapat). Setelah desa Todahe tebentuk, diangkatlah seorang yang akan memimpin desa mereka, yang bernama Waja Ceka. Dialah yang menjadi kepala desa pertama desa Todahe.
B. Asal Mula Penduduk Desa Todahe.
Penduduk desa Todahe berasal dari campuran orang balisoan dan orang sanana (sula patsei) peperangan dan
pembunuhan merupakan kebiasaan orang sahu pada saat itu. Suatu saat orang sahu mendengar ada pertempuran di
Sanana/Sula Patsei. Orang Sanana juga merupan salah satu penduduk di Halmahera yang mempunyai kehebatan
dalam ilmu hitam. Alasan inilah yang mendukung semangatnya orang sahu untuk pergi berperang di Sula Patsei.
Selain karena kebiasaannya berperang juga karena mereka ingin mengaduhkan ilmu hitam mereka dengan orang
Sanana/sula Patsei. Keberangkatan orang sahu untuk berperang melawan orang Sanana/Sula Patsei dengan
menggunakan sebua perahu layar yang dipimpin oleh Lewi seorang lelaki yang gaga perkasa asal dari desa Balisoan,
salah satu desa yang berada di sahu sebelum terbentuknya desa Todahe. Orang sahu selalu menang dalam
pertempuran dan persaingan ilmu hitam. Orang Sula Patsei mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan
orang sahu pada waktu itu. Selesai berperang, pasukan sahu mempersiakan diri untuk pulang. Sebelum mereka
pulang, mereka semua berkumpul diperahu mereka untuk membicarakan rencana mereka selanjutnya. Dalam
perbincangan tersebut, tiba-tiba muncullah dari jauh pandangan mereka dua anak kakak beradik yang kedua orang
tuanya terbunuh dalam pertempuran itu. Kedua anak itu diperkirakan berusia 9-12 tahun. Orang sahu mendekati dua anak itu dengan maksud untuk membunuh mereka. Tetapi kedua anak itu menangis dan bermohon “jangan
bunuh kami, tetapi bawalah kami kekampungmu, maka kami akan mengikuti kalian”. Orang sahu mengabuli
permintaan kudua anak itu. Kedua anak itu dibawa oleh orang sahu dan bersama-sama didalam perahu. Dalam
perjalanan, orang sahu mengalami kelaparan. Ahirnya mereka singga di sebuah pantai untuk masak makanan. Disaat
itu karena tidak ada air untuk di minum, kedua kakak beradik ini diperintah untuk mencari air. Hal ini menjadi
kesempatan bagi si adik untuk melarikan diri, tetapi sang kakak tetap melakukan tugasnya dan kembali dengan
membawa air. Kehilangan sang adik tidak dipersoalkan oleh orang sahu, sehingga hanya sang kakaklah yang
dibawa. Anak itu dilatih untuk berperang. Setelah ia dewasa dan bertamba hebat, dia diberi kepercayaan untuk
memimpin orang sahu untuk berperang dengan jaminan apabila ia menang atau berhasil dalam memimpin orang
sahu untuk berperang, maka ia akan dinikahkan dengan putri kepala desa yang sangat cantik. Namanya Cello,
sedang dia sendiri namanya Loto. Loto ternyata berhasil dalam memimpin orang sahu untuk be rperang. Kini Loto
dinikahkan dengan putri kepala desa sesui dengan perjanjian. Setelah mereka menika, pemimpin desa balisoan
memberikan kuasa untuk memilih tempat mana yang paling pas/cocok untuk menetap, dan kedua orang ini memilih daerah disebelah barat sahu, yaitu Dere (tanjung) yang kemudian berubah menjadi desa Todahe.
C. Kehidupan Orang Todahe pada Waktu itu
Sekalipun pertempuran dan pembunuhan merupakan kebiasaan orang Todahe pada waktu itu, tetapi pada saat itu sekalipun tidak ada agama yang dapat mengatur tingka laku, tetapi penduduk desa Todahepada saat itu hidup rukun antar sesama kecuali dengan para pendatang, karena semua pendatangdianggap musuh. Antar sesama mereka tidak saling membenci, tetapi mereka saling membantu. Tidak ada orang miskin didesa itu dan tidak ada orang kaya. sesuatu yang ingin mereka kerjakan, selaludikerjakan bersama dan biasanya hasil pekerjaan dibagi dengan orang yang ikut bekerja bersama-sama,ada yang membuat kelompok kerja yang terdiri dari 10 sampai 30 orang. Sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam mencari nafka. Matapencarian desa Todahe sebagian besar adalah bertani, dan ada beberapa kelompok yang memilih pekerjaansebagai nelayan. Bentuk dan posis desa Todahe, jikadi gambarkan akan terlihat seperti sebuah kapal laut.
Langganan:
Postingan (Atom)