D O N G E N G
Sepertinya Alkitab melarang kita
untuk berdongeng, lihatlah beberapa ayat
alkitab berikut ini:
·
I Timotius 1:
3.b dan I Timotius 1: 4: (aku telah
mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang
tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain , ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya,
yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan
yang diberikan Allah dalam iman).
·
II Petrus 1: 16: (Sebab kami
tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami
memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai
raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya).
·
I Timotius 4:7 (Tetapi
jauhilah takhayul dan dongeng
nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah).
·
Timotius 1:13.b
dan 14
(Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam
iman, dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng
Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran).
Bertolak dari ayat-ayat pendukung
tersebut diatas, maka permohonan maaf
dari penulis mohon diterima, apabila dalam bagian bab ini, terdapat
dongeng-dongeng yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Semoga cerita-cerita dongeng berikut ini tidak
mengguncang iman dari pada setiap pembaca. Dan akhirnya penulis ucapkan
terima ksiah.
A.
Dongeng BERDOA SEBELUM MAKAN
Seorang anak kecil hampir tiap hari dia
diajarkan kakeknya untuk berdoa, tetapi yang diajarkan kakek hanyalah doa
makan. Suatu hari anak itu pergi kehutan, tiba-tiba dia dikejar oleh seekor ular yang sangat ganas. Anak itu berusaha
untuk menyalamtkan diri tetapi ular itu terus mengejarnya. Tak lupa anak itu
menaikan doa kepada Tuhan katanya ‘Tuhan berkatilah makanan yang akan aku makan
ini. Amin’.
Keajaiban terjadi disaat itu bahwa ternyata ular
itu tiba-tiba menghilang. Hal ini menunjukan bahwa sekalipun kata dari anak
kecil ini tidak sesuai dengan apa yang ia maksudkan dalam doanya, tetapi Tuhan mengerti apa maksudnya, apa yang ingin dimintah oleh
anak kecil ini.
Tuhan tidak memandang kata-kata kita yang
panjang lebar, bagus atau berkualitas tetapi yang Tuhan minta adalah ketulusan
hati kita.
Setelah beberapa saat kemudian, anak ini pergi lagi dihutan. Kejadian yang hampir sama menimpah anak ini lagi. Kali
ini adalah seekor harimau. Dari jauh anak itu sudah melihat harimau berlari
menujuh kearah dimana
ia berada. Anak itu duduk lalu berdoa. Setelah selesai
berdoa, anak itu sangat terkejut karena harimau tersebut sudah ada depannya,
tetapi harimau itu sedang berdoa pula, ia sangat heran
ketika melihat harimau itu berdoa. Bertanyalah
anak itu kepada harimau, ‘kenapa kamu berdoa?’ lalu harimau
itu menjawab, “kata Tuhan, kita harus berdoa sebelum kita makan dan minum”.
Satu
kejutan yang membahayakan bagi anak kecil ini. Tetapi dari kejadian ini, anak
kecil ini mengambil kesempatan, dengan mengajak harimau untuk berdoa lagi.
Setelah harimau itu berdoa, dengan diam-diam anak itu melarikan diri. Sehingga
harimau tidak berhasil untuk memakannya.
B.
Dongeng SUNGGUH BESAR KUASA DOA
Ada dua iblis yang diutus oleh kepalanya
(lusifer) untuk menggodai manusia yang ada didunia. Yang satu menggoda manusia yang setia kepada
Tuhan dan yang satu lagi menggoda manusia yang tidak setia dan tidak perna
berdoa disaat makan.
Setelah 3.bulan kemudian kedua iblis itu pulang. Yang satu badannya kurus sekali, sedangkan
yang satulagi badannya gemuk. Setelah di tanya, masing-masing memberikan
keterangan yang sangat menarik.
Yang
mengganggu orang yang setia itu berkata ‘aku
kurus karena setiap kali aku mau makan bersama-sama dengan mereka, mereka
selalu memanggil Allah untuk hadir dan makan bersama-bersama dengan mereka sehingga aku tidak perna mendapat bagian untuk
makan. Sedangkan yang satu yang menggoda manusia
yang tidak setia berkata ‘aku gemuk
karena mereka selalu menyediakan aku makanan yang enak. Mereka tidak perna
mengusir aku disaat aku hadir dan makan bersama-sama dengan mereka.
Cerita
ini menunjukan bahwa setiap
orang yang tidak berdoa sebelum makan adalah orang yang mengundang iblis/setan
untuk makan bersama-sama dengan mereka. Sedangkan orang yang berdoa sebelum
makan adalah orang-orang yang mengundang Allah untuk makan bersama-sama dengan
mereka.
C.
Dongeng PENGORBANAN MEMBAWA BERKAT
Ada satu orang anak yang masih berusia 9 tahun.
Dia tinggal dihutan bersama ayah dan ibunya. Suatu saat ayahnya pergi mencari
makanan. Lama sekali mereka menunggu ayahnya pulang, tiba-tiba tanpa pamit
ibunyapun pergi. Tak lama kemudian setelah ibunya pergi, ayahnya pulang. Dimana
ibumu ? tanya siayah. Aku tidak tahu, tadi ibu pergi tanpa memberitahu aku
kemana ia pergi,
kata anak itu. Lalu mereka bersepakat untuk
pergi mancarinya. Dalam perjalanan, mereka melihat rombongan anak-anak sedang
membakar semut. Mereka mendekati rombongan anakanak itu, kemudian mengajarkan untuk salaing mengasihi termasuk hewan dan tumbuhan. Sehinggga
sekelompok anak kecil itu berhenti membunuh semut.
Mereka melanjutkan pencarian dan mereka pun melihat ada seorang bapak yang sedang meyemprot lalat yang
sedang makan sisa-sisa nasi diatas meja makan. Mereka mendekati orang tua itu
lalu mengajaknya untuk tidak membunuh binatang yang tidak bersalah dan
membiarkan lalat itu makan sisa nasi yang ada diatas meja. Mereka melanjutkan terus pencarian mereka. Tiba-tiba terdengarlah suarah
musik yang berkumandang. Sepertinya ada pesta perkawinan. Mereka berjalan terus
menujuh dimana terdengarnya suara musik itu. Ternyata, para putri-putri
kayangan sedang membuat pesta atas kembalinya teman mereka yang dulu hilang,
kini telah kembali.
Bapak itu baru sadar kalau istrinya itu adalah
putri dari kayangan, begitupula anak itu, dia baru tahu kalau ibunya adalah
putri dari kayangan. Anak itu ingin membawa pulang ibunya tetapi tidak tahu
dengan cara apa mereka membawa ibunya untuk pulang. Lalu bertanylah mereka
kepada salah seorang pengawal. Pengawal
menyarankan agar mereka bertemu langsung dengan pemimpin putri-putri kayangan
itu (ratu). Lau
berbuatlah mereka sesuai yang disarankan tadi. Mereka bertemu
langsung dengan ratu dan memintah agar mereka dapat membawa pulang ibunya. Ratu itu menyetujui
dengan syarat mereka harus mengumpulkan beras yang tertumpah di atas tanah. Beras itu harus dipungut
satu per satu butir tidak bisa sekali angkat dalam jumlah
yang banyak dengan waktu 20 menit. Meraka bingung, hal ini tidak mungkin bisa habis dalam waktu 20 menit karena beras
yang tertumpah sangat banyak. Tiba-tiba datang serombongan semut dan bertanya,
kenapa kalian bingung. Tenanglah kami akan siap
membantuhmu, kata semut. Lalu semut-semut itu
mulai bekerja mereka mengangkat beras untuk memasukan kedalam karung. Ternyata
semuanya dapat selesai sebelum 20 menit. Ratu mengijinkan mereka untuk masuk diruangan dimana ibu anak itu berada. Mereka semakin bingung dan
tidak tahu harus berbuat apa, mereka tidak bisa
memilih yang mana ibunya. Anak itupun menangis, lalu datanglah seekor lalat dan bertanya kepadanya ‘kenapa kamu menangis?’. Sudalah jangan menangis laihatlah aku terbang dan perhatikan
baik-baik perempuan yang aku hinggap dihidungnya itulah ibumu, kata lalat itu.
Lalat itu melakukan sama seperti yang diceritakan kepada anak itu. Tersenyumlah
anak itu dia dapat menemukan kembali ibunya. Dia berterima kasih kepada
binatang-binatang yang sudah menolongnya, tetapi binatang-binatang itu berkata
jangan berterima kasih kepada kami tetapi berterima kasihlah kepada Tuhan.
Karena Tuhanlah yang mengatur semuanya ini. Tuhan telah menolong kami melalui
engkau, dan sekarang Tuhan telah menolong engkau melalui kami, dan yang kami lakukan itu adalah sebagai tanda terima kasih kepadamu
D.
Dongeng Sibungsu
yang baik Hati dengan Garamnya.
Disuatu
saat, satu orang ayah bertanya pada tiga orang anak; ‘ditanganq ada tiga buah benda, yaitu emas,uang dan garam. Menurut
kalian yang mana yg paling berharga?’. Dua anak yakni yang sulung dan yang
nomor dua memilih Emas. Sambil melihat sibungsu, kedua anak itu bertanya ‘yang mana yang kamu pilih?’. mereka
menyangka sibungsu akan memilih uang, ternyata yang dipilih adalah garam.
Karena
yang dipilih sibungsu adalah garam,
hamper setiap hari sibungsi diajek dan
diketawain oleh kedua kakaknya.
Namun
demikian, sibungsu tetap sabar. Sibungsupun bertanya kepada kedua kakaknya,
menurut kalian apakah emas lebih berharga dari Garam? Sibungsu semakin dihina
ketika sibungsu mempertanyakan hal itu. Keduanya menyuru sibungsu makanlah
garam itu sampai kenyang, jangan lupa kalau tidak habis dimakan garamnya, sisanya disimpan baik-baik
atau berikan saja pada anjing.
Sekalipun
dalam keluarga ini terlihat sepertinya tidak saling cocok dan selalu
bermusuhan, tapi mereka sangat menataati setiap perintah ayah mereka.
Suatu
saat mereka ditugaskan untuk membuat jadwal masak. Supaya pembagian jadwalnya
terkesan tidak curang, sang ayah membuat
undian. Hasil dari undian itu ialah
bahwa, untuk setiap hari seni dan selasa adalah tugasnya si sulung, hari rabu
dan kamis adalah anaknya yang nomor dua dan dan hari jumat sampai sabtu adalah
tugasnya sibungsu, sementara hari minggu mereka bersepakat untuk makan di rumah
makan.
Tugas
itupun dapat berjalan dengan baik. Si sulung dapat memasak dengan baik dan
rasanya sangat enak. Begitu juga dengan
anak yang kedua.
Sekarang
tibalah saatnya si bungsu untuk memasak.
Ayah mereka sangat berharap sibungsu
dapat memasak dengan baik supaya
makanannya dapat dinikmati dengan senang dan sibungsu bakalan tidak
dihina lagi.
Waktu
makanpun tiba semua menuju meja makan untuk makan bersama. Orang yang duluan
mencicipi makanan dari setiap masakan adalah sanga ayah. Diasaat sangayah
mencicipinya, sang ayah sangat kecewa, karena makanan yang dimasak oleh sibungsu sangat tidak enak,
namun sang ayah menyembunyikan perkara ini, sebab sang ayah tidak mau membuat
sibungsu kecewa.
Selanjutnya
diikuti oleh sisulung, anak kedua dan sibungsu makan makanan tersebut. Si
sulung dan saudara mereka yang nomor dua itu, tiba-tiba langsung membuang nasi
ke araha si bungsu sambil menghinanya katanya makanan ini sangat tidak enak, kamu pasti tidak iklas memasak makanan
ini.
Sibungsu
tertunduk sambil menangis, tetapi sang ayah berusaha untuk menenangkan hatinya,
lalalu kemudian memberikan kesempatan kepada
sibungsu untuk menejelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Sebelum
sibungsu menjelaskan, sibungsu masi memberikan pertanyaan ‘bagaimana rasanya makanan yang saya masak?’ lalu serempak
saudara-saudaranya menjawab ‘makanan mu
rasanya tawar’, kemuian si nungsu memberikan penjelasan; memang benar kalau
makanan ini rasanya tawar, saya sengaja membuatnya seperti ini, karena saya tahu kalian tidak
suka dengan garam dan bahkan kalian sangat benci dengan garam. Dari dulu bahkan
sampai sekarang saya dihina cuman karena saya memilih garam. Oleh sebab itu,
saya tidak memasukan garam sebagai bahan penyedap rasa kedalam makanan.
Mendengar
penjelasan itu, kedua kakak sibungsu mulai merasa sadar, bahwa garamlah yang
paling penting dari segalanya.
Pesan; cerita ini bukan menceritakan tentang garam,
tetapi mengajak kita untuk jadilah seperti garam dan bersediahlah untuk dihina.
Nama garam tidak akan disebut ketika makanan yang dimakan terasa enak. Orang
malah bertanya; siapa yang masaka makanan ini. Tetapi apabila makanannya tidak
enak, maka nama garam akan terkenal sebab orang
akan berkata makanan ini rasanya tawar, mungkin mereka lupa menaru garam atau garamnya tidak cukup.jangan
perna menyesal ketika anda dalam hidup
ini sering tidak dianggap sama
sekali oleh keluarga, teman dan atau
siapa saja, karena suatu kali saat mereka akan dengan sendirinya sadar bahwa dirimu
adalah orang yang berarti.
E.
Dongeng BERKACALAH
Pagi-pagi
benar, Yotam pergi kesekolah dan saat
itu, hujan sangat lebat, sehingga Yotam harus menggunakan payung.
Dalam
perjalanan, Yotam bertemu dengan Matoy yang sedang duduk diatas batu sambil
minum air hujan yang tergenag di halaman rumahnya. Lalu kata Yotam padanya ‘hei Matoy, kenapa kamu minim air itu,
bukankah air itu adalah air kotor yang penuh dengan kuman?’ tetapi Matoy
tidak menghiraukannya. Yotam menjadi marah karena merasa tegurannya tidak
didengar. Dan akhirnya dengan suara keras Yotam berteriak, Hei orang gila
kenapa kamu minum air kotor?, Matoy
kaget dengan suara Yotam yang terlalu keras. Matoypun bangit berdiri dan
membalas teguran dari Yotam katanya ‘aku
yang gila atau kamu yang gila?). aku sadar bahwa air yg aku minum ini adalah
air kotor, aku terpaksa harus meminumnya karena aku terlalu haus, tapi cobalah
kamu berkaca dan lihatlah betapa bodolnya kamu dan betapa gilanya
kamu, sehingga Tuhan telah menciptakan bibir yang baik, mengapa kamu mencoba
untuk mengguntingnya?.
Yotampun
menjadi sadar kalau bibirnya terbelah (bibir
sumbing). Yotam menjadi malu sekalipun orang
yang membalas tegurannya adalah benar-benar orang gila.
Dari cerita ini penulis ingin
memberikan pesan berkacalah dahulu sebelum melihat orang lain, sebab begitu
banyak kelemahan yang ada pada diri kita yang tidak kita sadari.
f. Dongeng SEMUT KECIL YANG tak Berdaya
Semut
adalah binatang kecil yang sangat rajin dan selalu bekerja sama dalam setiap
kerja. Semut tidak perna berhenti mengumpulkan makan dimusim panas, karena
setelah musim hujan, semut dan juga
binatang lain akan mengalami kesulitam untuk mencari makanan.
Semut
dalam berkerja (mencari makanan) ada jadwalnya, sehingga ada yang harus bekerja
dan ada yang harus menjaga sarang. Semut
akan berjalan berkelompok jika hendak mencari makanan. Dalam satu kelompok,
terdiri dari dua sammpai empat ekor semut. Sehimgga ketika semut-semut tersebut mendapatkan
makanan yang banyak , maka salah satu dari semut tersebut akan memanggil
teman-temannya yang lain untuk membantu
mengangkut makanan tersebut, sementara semut yang lainnya lagi menjaga makanan
yang telah ditemukan.
Suatu
saat ketika semut-semut tengah mengumpulkan makanan, tiba-tiba datanglah hujan.
Para semut tidak sempat untuk berlindung
atau kembali ke sarang. Sehingga semut-semut
tersebut tergenang air hujan. Beberapa dari semut-semut tersebut
akhirnya mati.
Dua
hari telah berlalu. Sang raja (pemimpin
semut) menjadi kuwatir dengan keberadaan semut-semut yang ditugaskan untuk
mencari makanan. Sang raja pun memerintahkan semut-semut yang lain untuk mencari tahu keberadaan semut
yang ditugaskan untuk mencari makanan
dan sampai saat ini belum kembali.
Lima
semut yang bersedia untuk melakukan pencaharian terhadap semut yang dua
hari tidak kembali. Setelah kurang lebih
empat jam, kelima semut itupun kembali dengan waja yang terlihat sangat sedih,
sehingga terbacalah oleh sang raja bahwa mungkin semut-semut yang dua hari tidak kembali ternyata semuanya sudah
mati. Tanpa basa-basi, kelima semut tersebut langsung memberikan
informasi bahwa semut yang
ditugaskan raja semuanya telah
mati. Mendengar berita itu, semua semut yang ada didalam sarang menangis
sedih.
Mengingat
kejadian yang telah menimpah mereka, sang raja membentuk tim khusus yang
tugaskan sebgai peramal cuaca, sehingga sebelum sang raja memerintahkan
anggotanya untuk mencari makanan, sang
raja akan bertanya dahulu kepada para
peramal cuaca. Dan mulai dari saat itulah semut-semut mulai bekerja dan atau melakukan pekerjaan
setelah ada pemberitahuan bahwa cuaca
sangat baik.
Setelah
musim panas tiba dan dipastikan aman, sang raja memerintahkan anggotanya untuk
mencari makanan. Namun apa yang terjadi. Sang rajapun gelisa karena semut-semut
yang ditugaskan kini hanya dua ekor
semut yang berhasil pulang dengan selamat namun tidak membawa apa-apa. Sang
raja menjadi sangat marah kepada para peramal cuaca, karena dianggap gagal. Ketika raja bertanya kepada dua ekor semut yang berhasil pulang,
kedua ekor semut itu memberikan keterangan bahwa diluar sana hujan sangat
deras, lebih deras dari kemarin dan bahkan air hujan pun berbeda rasanya, kali
ini air hujan rasanya sangat panas. Mendengar hal itu raja menangis. Para
pengawal dan semut-semut yang lain
menjadi heran, mengapa raja berhenti
berbicara lalu kemudian menangis?
Sang
raja mulai menjelaskan bahwa, hujan yang menimpa semut-semut yang tengah
mencari makanan dihari ini, bukan hujan biasa. Tetapi itu adalah perbuatan
manusia. Sang raja terus menangis dan karena tidak kuasa menahan kesedihan,
sang raja berteriak dengan keras katanya Tuhan
Engkau Allah yang kuasa, dan berkuasa atas
kami semua, tetapi sesungguhnya Engkau adalah Tuhan yang kejam, Tuhan
yang tidak adil, Tuhan yang berpihak dan hanya berpihak pada manusia. Engkau
sunggu tidak mempedulikan nasip kami. Engkau membiarkan kami mati kelaparan,
Engkai membiarkan kami mati karena hanyut tergenang air hujan dan kini Engkau
telah membiarkan manusia memperlakukan kami semaunya. Mendengar hal itu
semut-semut yang lain pun ikut menangis dan sangat bersedih. Sang raja menatap para
satu per satu memeluk dan mencium mereka.
Tiga
minggu telah berlalu, namun semut-semut ini masi berkabung. Disaat itu sang
raja dan para semut yang lain, membuat
kesepakatan utuk mencari makanan secara bersama-sama dan bersedia untuk mati
bersama. Namun sangat disayangkan karena semua
jeripaya yang mereka lakukan
adalah sia-sia. Sekelompok semut yang
dipimpin oleh sang raja tidak mendapat apa-apa.
Setelah
dua bulan berlalu, persediaan makanan pun sudah mulai berkurang dan hampir
habis, semua semut termasuk sang raja semakin bekerja keras, dan bahkan tidak mengenal siang dan malam, namun nasip
malang terus menimpa para semut-semut ini. Dan akhirnya sang raja mulai sadar,
bahwa ketidak keberhasilan ini adalah karena para semut telah memberontak
terhadap Tuhan.
Hari
sudah malai gelap pertanda malam telah tiba. Sang raja memimpin semut-semut
yang lain untuk kembali ke sarang. Setelah
sampai disarang, sang raja
menjelaskan kepada semut-semut yang lain untuk senantiasa selalu bersyukur baik
dalam suka maupun duka mulai dari sekarang.
Kehidupan
para semut kini mulai pulih dan mulai melupakan semua malapetaka yang telah menimpa mereka. Mereka belajar
untuk mau dan bersedia menerima berbagai kenyataan sebagai suatu pembalajaran
utuk menjadi yang lebih baik.
Alangkah
indahnya kasih Tuhan dan tepat pada waktunya. Ketika para semut mulai kehabisan
persediaan makanan, kini para semut
dikejutkan dengan sejumlah makanan yang sangat banyak.
Dari
cerita ini penulis berpesan bahwa
janganlah melupakan Tuhan dalam ketidak berdayaan kita, karena baik susah
maupun senang, Tuhan selalu ada dan selalu menolong kita. Kasihnya tidak perna
terlambat. Tuhan tidak menghendaki Cobaan datang menghantui kita, namun Ia
mengijinkanya untuk membentuk hidup kita yang lebih mandiri dan lebih baik.
g.
Dongeng AJARILAH
ANAK/ADIK KITA YANG BENAR
Seorang
ibu yang terlalu mengasihi Destin anaknya, ia tidak mau melihat Destin
mengalami kesulitan, apa lagi penderitaan. Suatu saat Destin meminta izin pada ibunya untuk main bersama
tema-temannya di sungai. Hal ini membuat sang ibu menjadi sangat gelisa, sebab
ia tak mungkin menolak permintaan anaknya. Sehingga sang ibu terpaksa harus
berkata bohong pada anaknya dengan cara
menakut-nakuti bahwa setiap perempuan yang pergi ke sungai, ia harus
bertelanjang, jika ia tidak bertelanjang maka ia akan terbawa arus sungai. Destin
menjadi sangat takut, sebab ia tidak
bisa telanjang.
Pada
pagi hari semua warga dikejutkan dengan ditemukannya seorang bapak yang tewas
terbawa arus sungai. Setelah diselidiki ternya sikorban adalah ayah Destin. Semua
warga berbondong-bondong datang menyaksikan, namun Destin dan ibunya tidak
pergi untuk menengok jenasa tersebut.
Banyak
warga bertanya-tanya kenapa Destin dan ibunya tidak mau melihat jenasa korban, padahal jenasa korban
adalah ayah Destin.
Destin
tidak dapat berbuat apa-apa begitu juga
dengan ibunya. Sebab jikalau pergi ke sungai haruslah telanjang.
Sang
ibu sangat menyesal kenapa ia telah
berbohong pada anaknya. Sang ibu hanya tinggal menangis, selain karena sedih
dengan suaminya yang telah meninggal, ia juga sedih karena tidak bisa menengok suaminya akibat
kebohongannya.
Melihat
ibunya terus-terusan menangis, Destin terpaksa
rela untuk telanjang agar bisa menengok jenasa ayahnya. Disaat Destin datang
ke sungai semua warga menertawakannya, sebab ia tidak berpakayan, namun Destin
tidak menghiraukannya.
Setelah
destin, disusul pulah ibunya yang juga
dengan keadaan telanjang. Hal ini membuat warga
menjadi heran. Lalu bertanyalah
salah seorang dari warga; mengapa kamu
dangan anakmu datang kesini dalam keadaan telanjang? Dengan spontan ibu
Destin menjawab, kami datang dalam
keadaan telanjang sebab dengan kamatian suami saya menunjukan bahwa hidup kami
akan hampa dan tidak ada apa-apa lagi, sebab suami saya adalah satu-satunya
harapan dalam keluarga kami.
Penjelasan
sang ibu menarik banyak simpatisan dari warga. Sehingga warga berjanji untuk
siap membantu apa yang menjadi kesulitan dalam keluarga Destin.
Destin
menjadi heran dan merasa ada sesuatu yang
disembunyikan oleh ibunya. Namun karena Destin terlalu sayang pada ibunya yang terus menangis, membuat
Destin tidak bisa bertanya.