APAKAH
TUHAN ITU ADA ?
Berbicara mengenai Tuhan dan ketuhanan, banyak
sekali yang memberikan tanggapan yang berbeda tergantung pengalaman dari
kehidupan masing-masing pribadi setiap orang. Bahkan hal tentang ketuhanan ini,
ada juga pro dan kontra terhadap adanya Tuhan,.
Ada yang menjelaskan keberadaan Tuhan melalui
beberapa peristiwa alam dan segala sesuatu yang telah terjadi. Ia menyatakan
bahwa adanya bumi, adanya laut, adanya udara, adanya tumbuh-tumbuhan, adanya
binatang, adanya manusia menunjukan bahwa Tuhan itu ada, sebab tanpa Tuhan maka
semua yang ada tidak mungkin ada. Tuhanlah yang menciptakan semuanya ini.
Adapula yang menjelaskan bahwa Tuhan itu ada karena
semua perkaranya dapat terselesaikan. Menurutnya bahwa Tuhan itu ada dan selalu
ada dalam setiap perkaranya. Selain itu ada juga yang mengakui keberadaan Tuhan
dengan beranggapan bahwa manusia adalah mahkluk yang lemah dan membutuhkan
sesuatu yang lebih berkuasa dari manusia. Dengan mengakui bahwa ada yang
berkuasa atas semua yang ada, seperti berkuasa atas alam, berkuasa atas
kematian dan berkuasa atas kehidupan.
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman
Sam kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya
untuk mencari seorang Guru agama, kiai atau siapapun yang bisa menjawab 3
pertanyaannya.
Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang
tersebut dan membawanya kerumah untuk menjawan tiga (3) pertanyaan dari
anaknya. Berikut percakapannya;
Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan saya?
Kyai :
Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda
Pemuda : Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak
mampu menjawab
pertanyaan
saya.
Kyai
: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya
Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan
1. a. Kalau
memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya?
2. b. Apakah
yang dinamakan takdir
3. c. Kalau
syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari
api,tentu tidak menyakitkan buat syetan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama.
Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba
Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?
Kyai : Saya tidak marah…Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan
yang anda ajukan kepada saya
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit Kyai
Kyai
: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya
Kyai : Tunjukan pada
saya wujud sakit itu !
Pemuda
: Saya tidak bisa
Kyai
:
Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan
Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kyai
: Apakah tadi malam anda bermimpi
akan ditampar oleh saya?
Pemuda
:
Tidak
Kyai
:Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari
ini?
Pemuda : Tidak
Kyai
: Itulah yang dinamakan Takdir
Kyai
:
Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda
: kulit
Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : kulit
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda
: sakit
Kyai
: Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari
api, Jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan untuk
syeitan.
Apakah Benar Tuhan itu ada?
Seorang Profesor dari
sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan
ini,
"Apakah Tuhan menciptakan segala yang
ada?". Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang
menciptakan semuanya ".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya
professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan
segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan
menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita
bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab
hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri
bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,
"Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?" "Tentu saja,"
jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor,
apakah dingin itu ada?""Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin
itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa
mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak,
dingin itu tidak ada.Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah
ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua
partikel menjadi diam dan tidak bisa ber eaksi pada suhu tersebut.Kita
menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah
gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu
ada." Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu
juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita
pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan
cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap
warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap.Seberapa gelap suatu ruangan diukur
dengan berapa intensitas cahaya diruangan tersebut.Kata gelap dipakai manusia
untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor,
apakah kejahatan itu ada?"Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap
hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia.
Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah
ketiadaan Tuhan.Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai
manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan
kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia.
Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari
ketiadaan cahaya."Profesor itu terdiam. Katanya Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein
Untuk
mengetahui ada tidaknya Tuhan, bukanlah
suatu persoalan yang mudah untuk
diselesaikan. Jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan dan Iman.
Orang yang
tidak beriman, akan berkata bahwa ia menjadi pintar karena proses
pembelajarannya, bukan karena pemberian atau hadiah dari Tuhan. Tetapi orang yang beriman, akan berkata ‘aku ada karena Tuhan ada’ semua ilmu
pengetahuan itu ada karena Tuhan ada dan
mengaruniakan padaku’. Dalam kitab Amsal 1:7, menyatakan bahwa ‘Takut akan
TUHAN adalah permulaan pengetahuan’. Hal ini membuktikan bahwa Tuhan memberikan
pengetahuan kepada kita bahwa Tuhan itu ada.
Semoga anda bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam
kehidupan anda selamat membaca.
Sumber
dukungan yang dipakai penulis untuk mendukung artikel ini